Unggul dalam Mutu Berdaya Kompetitif

Unggul dalam Mutu Berdaya Kompetitif
LOGO KSC

Sabtu, 19 Februari 2011

Tidak ada yang sempurna, memahami kekurangan masing-masing


Bukankah setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Secara tegas statement yang berangkat dari hadits tersebut menyanggah segala kekurangan yang ada pada diri manusia. Jadi janganlah berpikir sempurna sementara dikelilingi oleh berbagai kekurangan. Lengkapilah kekurangan tersebut dengan potensi yang ada pada diri kita, lalu kembangkan dan raihlah kebahagiaan.
Miftah el Yashfie

"Siapakah saya ini? Apa yang telah saya lakukan? Mengapa semua yang saya harapkan pada seseorang tidak terpenuhi? Apa saya kurang berdo’a? apa saya kurang bisa menarik perhatian pasangan saya? Sebenarnya keanyataan apa yang harus saya percayai dan jalani? Itulah sederet pertanyaan gila harus saya jawab sendiri dengan ketekadan hati yang bulat dan penuh dengan lika-liku. Jawabannya adalah pada hati-hati masing-masing dan itulah realitas.
Di antara banyak alasan mengapa sering hubungan terjadi masalah itu karena faktor komunikasi. Contoh dalam janji pernikahan saja, ketika Anda menyebutkan “dalam masa baik atau buruk” sebenarnya juga mengacu pada komunikasi antara Anda dan pasangan. Itu berarti ketika salah satu pihak merasa sesuatu tidak berjalan semestinya dalam ikatan pernikahan diperlukan upaya untuk mengatasinya.
Semua pasangan yang akan menikah bisaanya akan berusaha keras mengatasi masalah komunikasi di antara mereka dengan melakukan berbagai strategi yang dapat membantu mereka menemukan cara-cara yang tepat untuk mengatasi konflik. Sebelum pembahasan ini melaju ke ranah inti, sebaiknya kita bahas dulu beberapa metode yang kurang sesuai dalam menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan. Di antaranya, yaitu :
  1. Ceramah.
Jangan ungkapkan secara panjang lebar perihal suatu hal yang mengganggu Anda. Sampaikan inti masalahnya. Hindari untuk membombardir pasangan Anda dengan terlalu banyak informasi. Awalnya mungkin ia akan menyimak dengan baik, tapi di menit berikutnya pasangan Anda tidak akan menyimak apa yang Anda katakan. Rencanakan terlebih untuk mengatakan apa yang Anda inginkan dengan singkat, jelas dan padat, lalu berikan waktu bagi pasangan Anda untuk berpikir tentang hal itu sebelum ia memberikan jawabannya.
Banyak juga pasangan yang terpaksa putus karena faktor pasangan yang sering menyeramahi. Bahkan dianggap cerewet atau banyak mengatur dan lain sebagainya. Sebenarnya penilaian ini tidaklah objektif karena tidak menurut penilaian yang procedural. Hal ini disebabkan karena masalah komunikasi saja. Oleh karena itu bingkailah secara cantik apa-apa yang ingin dikatakan dan tentunya teapat waktunya supaya tidak dinilai buruk oleh pasangan Anda sendiri.
  1. Diam seribu bahasa.
Tidak apa-apa jika Anda menyisihkan waktu untuk menyendiri, merenungkan permasalahan yang sedang Anda hadapi. Tapi jangan menutup mulut selama berhari-hari. Berusahalah untuk tenang dan bersikap obyektif, beritahu pasangan Anda apa yang Anda rasakan dan apa yang menurut Anda perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Menolak untuk berkomunikasi dengan cara yang sepantasnya justru akan menempatkan hubungan Anda dalam ketidakjelasan dan terkadang akan membawanya dalam hubungan yang dingin. Bersabarlah bahkan ketika masalah yang sedang terjadi sepertinya tertunda, dan yakinkan pasangan Anda akan cinta dan komitmen yang Anda miliki meskipun masalah belum terselesaikan.
  1. Perilaku yang buruk.
Ketika membahas suatu masalah, jangan biarkan pertengkaran memburuk dengan menyebut nama panggilan, sebutan kasar, mengkritik dan saling menyalahkan. Gunakan kalimat “Saya merasa” untuk mengatakan kepada pasangan Anda bagaimana keadaan tersebut akan mempengaruhi Anda. Jangan terlalu berharap bahwa pasangan Anda akan mengambil tanggung jawab atas setiap masalah yang ada meskipun dialah penyebab dari sebagian besar masalah tersebut. Sebaliknya, belajarlah untuk mengatakan “Kamu benar”, “Saya yang salah” atau “Saya minta maaf” jika Anda ingin membangun hubungan yang saling menghormati dan memuaskan satu dengan yang lain.
  1. Menghindar.
Jangan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Jika Anda melakukannya, masalah tidak akan terpecahkan. Beberapa pasangan bertingkah seolah-olah mereka tidak peduli sama sekali, padahal dalam kenyataannya mereka menolak untuk berurusan dengan masalah. Menghadapi masalah dengan melakukan perdebatan yang sehat mengenai perbedaan-perbedaan serius jauh lebih baik dari pada mengabaikannya. Cepat atau lambat masalah akan menghampiri Anda dan salah satu dari Anda atau bahkan Anda sendiri meledak dalam kemarahan.
  1. Mengalah.
Jangan menyerah jika Anda percaya Anda benar, kecuali untuk masalah-masalah kecil seperti di hari apa sebaiknya Anda dan pasangan jalan-jalan bersama. Tapi jika sudah mentok, berikan diri Anda dan sarankan strategi kalah-menang: “Aku mengalah supaya kamu dapat menang”. Idealnya, setiap pasangan harus berjuang untuk mencapai strategi menang-menang, di mana kedua belah pihak mendapatkan sesuatu, dan mungkin kehilangan sedikit dalam perdebatan mereka.
Belajar untuk berkomunikasi dalam cara yang positif membutuhkan waktu dan kesabaran. Pasangan yang lebih muda bisaanya mencari pasangan yang lebih tua agar dapat membagikan pengalaman dan wawasan yang positif terhadap mereka. Jangan abaikan komunikasi di dalam akan mau tunangan apalagi mau menikah, karena tanpa itu, sepanjang sisanya hanya akan membuat Anda menderita.
Belajar mengenai kekurangan pada diri kita tentunya tidak akan pernah lepas dengan yang namanya emosi. Ini ada pada Anda atau pada pasangan Anda. Apa yang Anda lakukan jika masalah ini menjangkit Anda. Anda akan mengatasinya ataukah sebaliknya membiarkan masalah berlalu begitu saja tak di telaah sama sekali. Mungkin saat ada masalah banyak orang yang sering Depresi, masalah itu terlalu besar misalnya, atau tak bisa menemukan jalan keluar sebagaimana mestinya.
Nah, pada pembahasan kali ini saya akan mencoba share bagaiamana cara mengontrol dan manajemen emosi pada diri sendiri agar bisa terkendali atas semua masalah-masalah yang datang baik kecil ataupun besar. Perlu di ingat disini, bahwa emosi itu  akan menimbulkan energi negatif dan orang yang terkena energi negatif bisaanya akan melakukan hal-hal yang negatif pula yang bisa membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. Maka sebelum amarah itu membuncah, alangkah baiknya di redam dengan cara-cara yang sebenernya tidak sulit jika ingin mencoba jika semua ada niat. Namun meredam disini bukan berarti membiarkan hati menjadi kalah  ataupun mengalah dari lawan. Malah demi kemenangan tujuan intinya, ingin tahu kepapa? karena memperoleh kemenangan dan berhasil menaklukkan hatinya sendiri. Dengan demikian diharapakan jiwa tidak dikuasai oleh setan yang bisa menjerumskan pada hal-hal buruk di luar batas  rasional.
Berikut Ini adalah cara-cara yang ampuh untuk meredam emosi yang bersemayam di diri anda:
Pertama, menenangkan diri sendiri. Entah itu di tempat sunyi, ramai dan sebagainya yang penting diri Anda merasa tenang. Cara yang juga bisa macam-macam contohnya, Seperti relaksasi, bershilaturohmi dengan keluarga, kerabat dekat, teman-teman dekat dan lain sebagainya,mengunjungi tempat-tempat yang mempunyai daya pikat dengan keindahan-keindahan daerahnya, mengheningkan diri dalam doa-doa di waktu malam atau disegala kesempatan, melakukan sholat sunnah dan membaca Al-Qur’an.
Mungkin hal di atas harus benar-benar dilakukan jika Emosi Anda ingin cepat reda. Menenangkan diri akan bisa menengkan jiwa-jiwa yang gelisah, membersihkan pikiran-pikiran yang mengotori otak anda. Dengan menenangkan  diri membuat orang sejenak merenung dan mencari inspirasi serta mendengarkan kata hati untuk bertindak yang lebih positif. Orang yang tenang pembawaannya tentunya tidak akan mudah terbawa  emosi pertengkaran. Dan dengan menenangkan pikiran  berharap bisa memulihkan jiwa dalam ketenangan, dan menyadari kesalahan-kesalahan yang menjadi sumber penyebab emosi ini.
Kedua, berdialog Batin. Maksudnya disini bukan dialog antar individu lain atau face to face. Dialog yang dimaksud adalah Dialog yang hanya dilakukan dengan batin mengenai apa yang dilakukan dan mengapa keinginan tidak terpenuhi, serta bagaimana mengatasi realitas menurut diri sendiri tanpa campur tangan  pihak lain. Dialog batin dilakukan Untuk membersihkan pikiran irasional. Dialog batin dengan mendengarkan hati nurani dan akal pikiran akan menemukan jalan keluar dan permasalah yang sedang dihadapi. Memang hidup tanpa ada masalah ibrat sayur kurang bumbu.
Ketiga, bicara terbuka pada orang kepercayaan. Dengan cara yang ketiga ini diharapkan ada sumber inspirasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Nah, intinya setiap manusia pastilah kurang. Dari segi fisik maupun non-fisik itu mesti terdapat kekurangannya. Tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini kecuali dzat Alah SWT semata. Namun, jangan sampai terlupakan ternnyata manusai juga mempunyai anugerah yang dalam pembahasan psikologi disebut sebagai anugerah manusia yang tak terkira harganya menurut aliran behavioristik. Hanya saja kita sebagai manusia jarang mensyukuri anugerah tersebut. Aliran Psikologi Behavioristik meyakini empat anugerah unik manusia sehingga membuatnya berbeda dengan mahkluk yang lain. Empat anugerah manusia tersebut antara lain :
1. Self Awareness (kesadaran diri)
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengambil jarak terhadap diri sendiri dan menelaah pemikiran, motif-motif, sejarah, naskah hidup, tindakan, maupun kebisaaan dan kecenderungan. Hal ini memungkinkan manusia untuk melepaskan kacamata diri. Kesadaran diri memungkinkan untuk melihat kacamata itu sendiri maupun melihat melaluinya. Ini memungkinkan manusia untuk menjadi sadar akan sejarah sosial dan psikis dari program-program yang ada dalam diri dan untuk memperluas celah antara rangsangan dan tanggapan.
2. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menghubungkan manusia dengan kebijaksanaan jaman dan kebijaksanaan hati. Ini merupakan sistem pengarahan yang ada dalam jiwa manusia, yang memungkinkan manusia untuk memahami ketika manusia bertindak atau bahkan merenungkan sesuatu yang sejalan dengan prinsip. Ini juga memberi manusia pemahaman akan bakat-bakat khas dan misi manusia.
3. Independent Will (kebebasan kehendak)
Kehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk bertindak. Ini memberi manusia kekuatan untuk mengatasi paradigma-paradigma diri, untuk berenang melawan arus, untuk menulis kembali naskah hidupnya, untuk bertindak atas dasar prinsip dan bukannya bereaksi atas dasar emosi dan lingkungan sekitar. Sementara pengaruh-pengaruh genetis dan lingkungan boleh jadi amat kuat, pengaruh-pengaruh itu tidak dapat mengendalikan manusia. manusia tidak menjadi korban. manusia bukan merupakan produk masa lalunya. Manusia merupakan produk dari pilihan pilihannya. Manusia dapat memberi tanggapan (responseable) mampu memberi tanggapan, mampu memilih diseberang suasana hati dan kecondongan-kecondongannya. Manusia memiliki kekuatan kehendak untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri, hati nurani, dan visi.
4. Creative Imagination (imajinasi kreatif)
Imajinasi kreatif adalah kemampuan untuk meneropong keadaan dimasa datang, untuk menciptakan sesuatu dibenak manusia, dan memecahkan soal secara sinergis. Ini adalah anugerah kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melihat dari diri sendiri dan orang lain secara berbeda dan lebih baik daripada saat ini. Ini memungkinkan seseorang untuk menulis pernyataan misi pribadi, menetapkan tujuan, atau merencanakan suatu pertemuan. Ini juga membuat seseorang semakin mampu memvisualisasikan diri yang sedang menghayati pernyataah misi pribadi, bahkan dalam lingkungan yang paling menantang, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip dalam berbagai situasi baru secara efektif.
Dengan mengembangkan dan menggunakan empat anugerah tersebut, manusia akan terberdayakan dan memiliki konsep diri yang kuat, sehingga mampu membuat pilihan sikap dan tindakan yang bijaksana atas situasi atau stimulus yang ia diterima. Sebaliknya, orang yang mengabaikan dan membiarkan empat anugerah yang ia miliki tidak berkembang, sehingga perilaku dan pilihan sikapnya tidak efektif, sehingga ia mudah untuk dikendalikan oleh lingkungan, tekanan sosial atau suasana hatinya. Pada akhirnya yang kita pikirkan adalah bukan mengenai kekurangan kita semata, melainkan bagaimana kekuarangan itu bisa terkurangi dan bagaimana mengembangkan potensi yang ada. Dengan ini di harapkan hubungan bisa terjalin dengan nyaman tanpa ada ancaman yang berupa emosi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar